Bali terkenal dengan sejarah yang kaya dan budaya yang unik, namun juga dikenal karena kehidupan seni yang kuat dan beragam. Meskipun banyak pengunjung datang ke pulau ini mencari surga, ada beberapa yang melakukan perjalanan ke Bali untuk menemukan budaya dan sejarahnya, termasuk mengunjungi berbagai galeri seni dan museum di sekitar pulau. Dan bagi mereka yang telah melakukan riset mereka, mereka tahu bahwa beberapa galeri dan museum terbaik terletak di Ubud, pusat budaya pulau ini.
Mengunjungi museum di Ubud adalah pengalaman khas ketika berada di ibu kota budaya Bali. Dengan sejarahnya yang terkait erat dengan seni – pernah menjadi tujuan para seniman internasional yang menyebut pulau ini sebagai rumah mereka – banyak galeri dan museum di Bali ditemukan di sini. Museum-museum di Ubud adalah yang paling ikonik di pulau ini, menampilkan beragam karya dari maestro lokal maupun mancanegara, seringkali menampilkan banyak ‘aliran’ lukisan yang dikembangkan selama beberapa dekade. Mereka adalah jendela ke kreativitas pulau ini, tetapi juga jendela ke masa lalu seni yang kaya di Bali.
Seperti yang dapat Anda bayangkan, sebagai pusat budaya Bali, Anda kemungkinan besar akan menemukan galeri seni atau bengkel di setiap sudut Ubud. Penting untuk dicatat bahwa banyak galeri kecil, meskipun bagus untuk oleh-oleh dan barang-barang kecil, tidak selalu menampilkan seni Bali yang sejati, baik itu karya sejarah, kontemporer, maupun lainnya. Agar tidak bingung, kami telah menyusun daftar lima museum dan galeri seni di Ubud yang wajib Anda kunjungi dan akan benar-benar menunjukkan kepada Anda apa seni di Bali sebenarnya.
Blanco Renaissance Museum
Museum Renaissance Blanco, sering disebut juga sebagai Museum Blanco Ubud, adalah salah satu museum seni terkenal di pulau ini. Terletak di atas bukit yang hijau dengan pemandangan Campuhan, museum seni ini merupakan rumah dan studio dari pelukis terkenal berkebangsaan Spanyol kelahiran Filipina, Don Antonio Blanco.
Museum ini merupakan perwujudan kehidupan dan impian almarhum Blanco, dan dibuka pada tanggal 28 Desember 1998. Bangunan yang mencolok ini, dengan gaya arsitektur Bali yang kental dengan nuansa Spanyol aslinya, dibangun oleh Blanco untuk menampung koleksi karya-karya terpentingnya dari berbagai periode karirnya yang panjang.
Selain interior yang megah dan koleksi seni yang menakjubkan di galeri-galeri, pengunjung juga dapat mengunjungi pura keluarga atau menjelajahi taman yang terawat dengan sempurna di kompleks ini. Yang paling mengesankan adalah studio Blanco yang dibiarkan tidak tersentuh sejak ia meninggal dunia dan menampilkan sebuah lukisan yang belum selesai di atas kanvas yang tenggelam.
Alamat: Jl. Raya Campuhan, Sayan, Ubud
Jarak dari Viceroy Bali: 10 menit
Jam Buka: Senin – Minggu (9 pagi – 5 sore)
Telepon: +62 361 975 502
Website: www.blancomuseum.com
Museum Renaissance Blanco adalah destinasi yang sangat menarik untuk dikunjungi di Ubud. Dengan suasana yang indah dan karya-karya seni yang luar biasa, Anda akan dapat merasakan keajaiban seni yang dihadirkan oleh Don Antonio Blanco dan menikmati pengalaman yang memikat di tempat ini.
ARMA Museum
Museum Seni Agung Rai (ARMA) didirikan pada tahun 1996 oleh Agung Rai, seorang penduduk asli Bali yang mendedikasikan hidupnya untuk pengembangan dan pelestarian seni dan budaya Bali. Museum ini di Ubud tidak hanya dibangun sebagai museum, tetapi juga sebagai pusat seni visual dan pertunjukan. Agung Rai mendirikan Museum ARMA Ubud Bali dengan beberapa tujuan, antara lain mengumpulkan dan melestarikan karya seni, mengembangkan dan melestarikan semua bentuk seni budaya, serta memberikan sarana dan pondasi bagi masyarakat lokal untuk mempelajari berbagai keterampilan artistik.
Pameran permanen yang ditampilkan di museum ini meliputi lukisan-lukisan dari seniman Bali, Indonesia, dan mancanegara. Koleksi-koleksi ini bervariasi mulai dari karya seni tradisional hingga kontemporer, termasuk lukisan Kamasan klasik, karya-karya seniman Batuan dari tahun 1930-an dan 1940-an, serta karya-karya Raden Saleh dan Syarif Bustaman.
Selain itu, museum ini juga menampung karya-karya luar biasa dari maestro-maestro Bali, termasuk I Gusti Nyoman Lempad, Ida Bagus Made, Anak Agung Gede Sobrat, dan I Gusti Made Deblog. Karya-karya seniman asing juga dapat ditemukan di museum ini, termasuk Willem Gerard Hofker, Rudolf Bonnet, Willem Dooijewaard, dan sang legendaris Walter Spies.
Alamat: Jl. Raya Pengosekan, Ubud
Jam Buka: Senin – Minggu (10 pagi – 6 sore)
Telepon: +62 361 976 659
Website: www.armabali.com
Museum Seni Agung Rai (ARMA) adalah tempat yang menarik untuk dikunjungi di Ubud bagi pecinta seni dan budaya. Dengan koleksi-koleksi seni yang mengagumkan dan komitmen dalam melestarikan warisan seni Bali, museum ini memberikan wawasan mendalam tentang kekayaan seni dan budaya Bali kepada pengunjungnya.
Neka Art Museum Ubud
Museum Seni Neka Ubud dibuka pada tahun 1976 dan didirikan oleh Pande Wayan Suteja Neka, seorang pengamat seni Bali yang sangat menghargai seni. Museum ini merupakan salah satu museum seni terdepan di Ubud. Persahabatannya yang erat dengan seniman Belanda, Rudolf Bonnet dan Arie Smith, membangkitkan minatnya dalam mengumpulkan lukisan-lukisan berkualitas tinggi. Hal ini kemudian berkembang menjadi visi untuk mendirikan museum seni rupa di Bali guna mengangkat dan melestarikan budaya seni Bali.
Koleksi-koleksi di museum Ubud ini dipamerkan dalam enam paviliun bergaya Bali, dengan struktur utama yang menampung koleksi permanen museum dan satu struktur yang digunakan sebagai ruang pameran sementara. Dengan lebih dari 300 karya dalam koleksinya, Anda akan menemukan beragam karya seni yang diorganisir secara historis, mulai dari lukisan gaya klasik Ubud, lukisan gaya wayang klasik, patung Bali, keris tradisional Indonesia, lukisan kontemporer, dan banyak lagi.
Museum ini bertujuan untuk menjadi sumber inspirasi, informasi, dan pendidikan bagi semua pengunjungnya serta berharap dapat mendorong para seniman dan pecinta seni untuk menemukan dan mempelajari lebih lanjut tentang kekayaan seni dan budaya Bali.
Alamat: Jl. Raya Sanggingan Campuhan, Kedewatan, Ubud
Jarak dari Viceroy Bali: 13 menit
Jam Buka: Senin – Minggu (9 pagi – 5 sore)
Telepon: +62 361 975 074
Website: www.museumneka.com
Museum Seni Neka Ubud adalah tempat yang ideal bagi pecinta seni dan budaya untuk menggali lebih dalam tentang seni Bali yang kaya. Dengan koleksi yang luar biasa dan penekanan pada pelestarian dan pengembangan seni Bali, museum ini menawarkan pengalaman yang informatif dan menginspirasi bagi pengunjungnya. Jika Anda ingin mengeksplorasi keindahan seni rupa Bali, jangan lewatkan kunjungan ke Museum Seni Neka Ubud.
Museum Puri Lukisan
Museum Puri Lukisan, yang didirikan oleh pelukis Rudolph Bonnet dan Tjokorda Gde Agung Sukawati, berdiri pada tahun 1956. Sebagai salah satu museum seni tertua di Bali, museum ini di Ubud adalah tempat yang fantastis untuk menemukan koleksi lukisan Bali yang hidup dari awal abad ke-20. Bonnet merancang dan mengurasi museum ini, menyumbangkan beberapa lukisannya sebagai koleksi pertama yang dipamerkan di museum ini, diikuti oleh lebih banyak seniman yang menyumbangkan karya seni mereka untuk mendukung museum.
Terdiri dari empat bangunan pameran, koleksi permanen yang ada di museum ini mencakup semua gaya seni Bali, dengan spesialisasi pada lukisan Bali tradisional modern dan ukiran kayu yang berkisar dari masa sebelum perang kemerdekaan hingga era pasca perang kemerdekaan. Museum ini juga menyediakan ruang untuk pameran sementara oleh seniman lokal.
Terletak di sebuah bukit kecil di pusat Ubud, museum ini juga dilengkapi dengan restoran dan kafe yang menawarkan pemandangan kebun yang luas dan kolam teratai.
Alamat: Jl. Raya Ubud, Ubud
Jarak dari Viceroy Bali: 9 menit
Jam Buka: Senin – Minggu (9 pagi – 6 sore)
Telepon: +62 361 971 159
Website: www.museumpurilukisan.com
Museum Puri Lukisan adalah surga bagi para penggemar seni yang ingin menggali lebih dalam tentang kekayaan seni lukis Bali. Sebagai salah satu museum seni tertua di Bali, museum ini menawarkan koleksi yang memukau dan memberikan pemahaman yang mendalam tentang perkembangan seni rupa Bali dari masa lampau hingga sekarang. Dengan bangunan pameran yang indah dan lokasinya yang strategis di pusat Ubud, museum ini menjadi tempat yang ideal untuk mempelajari seni dan budaya Bali. Jika Anda mencari pengalaman yang menginspirasi dan informatif di dunia seni, jangan lewatkan kunjungan ke Museum Puri Lukisan di Ubud.
Museum Rudana
Museum Rudana, didirikan pada tahun 1995 oleh kolektor seni Bali, Nyoman Rudana, menyimpan koleksi seni yang luas. Museum ini di Ubud dibangun dengan konsep filosofi Tri Hita Karana Bali, di mana seni berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat. Terletak di desa Peliatan, Museum Rudana terhubung dengan Galeri Seni Rudana yang berdekatan.
Museum ini menampilkan lebih dari 400 karya seni dan patung oleh banyak seniman Indonesia, termasuk beberapa karya seni favorit Rudana seperti lukisan gaya klasik Ubud dan Batuan. Lantai pertama dan kedua museum ini memamerkan karya-karya seniman Indonesia modern seperti Affandi, Basuki Abdullah, Srihadi Soedarsono, Nyoman Gunarsa, dan Made Wianta. Lantai ketiga menampilkan koleksi karya tradisional dari maestro-maestro seni Bali seperti I Gusti Nyoman Lempad dan I Gusti Ketut Kobot.
Karya seniman asing juga dipamerkan di museum ini, termasuk karya-karya Don Antonio Blanco, Yuri Gorbachev, Jafar Islah, dan Iyama Tadayuki.
Alamat: Jl. Peliatan, Ubud
Jarak dari Viceroy Bali: 12 menit
Jam Buka: Senin – Minggu (9 pagi – 5 sore)
Telepon: +62 361 975 779
Website: www.museumrudana.org
Museum Rudana adalah tempat yang sempurna bagi pecinta seni yang ingin menjelajahi dan mengapresiasi seni Indonesia dan internasional. Dengan koleksi yang luas dan variasi karya seni yang ditampilkan, museum ini menghadirkan pengalaman yang mendalam dalam dunia seni. Filosofi Tri Hita Karana yang diadopsi oleh museum ini menggarisbawahi pentingnya seni dalam menciptakan keseimbangan dan kesejahteraan. Jika Anda tertarik untuk menyelami seni dan budaya Bali, jangan lewatkan kunjungan ke Museum Rudana di Ubud.
Kesimpulan :
Dalam kesimpulan, dapat dikatakan bahwa Ubud adalah surga bagi pecinta seni. Dengan kekayaan sejarah dan budaya yang dimiliki Bali, mengunjungi 5 museum dan galeri seni di Ubud menjadi pengalaman yang wajib dilakukan bagi siapa pun yang ingin memahami dan mengapresiasi seni Bali.
Melalui perjalanan ke museum-museum ini, pengunjung akan terpesona oleh keindahan dan keragaman karya seni yang dipamerkan. Setiap museum memiliki ciri khasnya sendiri, menampilkan karya-karya dari seniman lokal maupun internasional yang mencerminkan perkembangan seni Bali dari masa ke masa.
Dari Blanco Renaissance Museum yang mencerminkan kehidupan legendaris pelukis Antonio Blanco, hingga Agung Rai Museum of Art (ARMA) yang berfungsi sebagai pusat seni dan pertunjukan, dan Neka Art Museum yang menghadirkan koleksi lukisan Bali yang beragam, setiap kunjungan akan memperkaya pengetahuan dan pemahaman kita tentang seni dan budaya Bali.
Tak ketinggalan Museum Puri Lukisan yang menampilkan karya-karya seni Bali dari awal abad ke-20, serta Museum Rudana dengan koleksi seni yang luas dan filosofi Tri Hita Karana yang melekat padanya. Setiap museum dan galeri seni ini memiliki daya tarik dan keunikan tersendiri, menawarkan pengalaman tak terlupakan bagi para pengunjung.
Dalam menjaga kekayaan seni dan budaya Bali, melestarikan dan menghargai warisan budaya adalah tanggung jawab kita semua. Dengan mengunjungi museum dan galeri seni ini, kita turut berkontribusi dalam pelestarian dan pengembangan seni Bali yang berharga.
Jadi, jika Anda sedang merencanakan perjalanan ke Bali, pastikan untuk menyempatkan waktu untuk mengunjungi 5 museum dan galeri seni di Ubud yang wajib dikunjungi ini. Dapatkan inspirasi, nikmati keindahan seni, dan rasakan pesona budaya Bali yang kaya melalui pengalaman yang tak terlupakan di pulau dewata ini.
Leave a Reply